Assalamu'alaikum Wr.Wb
Para hadirin yang saya hormati dan cintai
Dengan mengucap tahmid dan tasyakkur marilah kita bersama sama memajatkan kehadirian Allah SWT. Karena dengan karunia-Nya lah kita dapat bersama sama berkumpul disini di tempat ini dalam keadaan yang sehat dan walafiat.
Untuk itulah dengan adanya rahmat ini, maka disini pun saya akan menyampaikan menganai pentingnya pendidikan dewasa ini. bayangkan jika kita bisa lihat realita yang ada mengenai kondisi pendidikan yang ada di Indonesia saat ini dari awal kemerdekaan hingga dengan dewasa ini. maka untuk itulah agar menggali pengetahuan mengenai proses pendidikan yang ada di Indonesia ini. para hadirin sekalian akan di ajak untuk lebih mengenal unsur unsur apa saja yang penting dalam sebuah pendidikan.
Para hadirin sekalian, jika menelaah kata pendidikan berarti ini akan menyangkut mengenai peserta didik, dimana diri mereka lah yang kelak akan di ajar kan cara belajar yang baik dan benar dan juga di arahkan ke dalam pribadi yang baik.
Oleh karenanya para hadirin sekalian, sangatlah penting sekali untuk memusatkan perhatian kepada mereka, jangan sampai hanya terfokus mengenai pencapaiannya mereka namum lebih penting memberikan pendidikan mental yang baik sejak dini.
Kenapa ini begitu penting untuk di bahas, apakah alasannya hanya satu yakni adanya resolusi Pak Presiden Jokowi Dodo dengan programnya yakni untuk revolusi mental. Ataukah ini hanya sekedar kamuplase untuk menelongok fakta yang sangat mencenangkan yang akhir akhir ini sering muncul di layat kaca atas berbagai kejadian dan kondisi yang tidak menguntungkan para peserta didik.
Untuk itulah para hadirin sekalian, ini berkaitan dengan apa yang dialami oleh banyak dari bagaian para peserta didik yang ada di Indonesia, yang meliputi dari sabang hingga marauke. Dimana banyak dari mereka menjadi korban korban kekerasaan, baik dari teman sebaya mereka pengajar hingga dengan orang orang yang berada di lingkungan sekitar rumah.
Dengan hal yang demikian, maka anda sekalian tentunya akan sangat sadar sekali bukan para hadirin, bahwa keberadaan para peserta didik saat ini sedang terancam baik secara fisik maupun mental dari orang orang yang terdekat dari mereka dan bahkan yang mereka tidak kenal sekalipun. Lihat para hadirin inilah apa yang terjadi pada salah satu sekolah kenamaan, yang ada di Indonesia yakni adalah JIS yang baru baru ini menjadi sorotan yang tajam dari berbagai media yang ada baik, eletronik, surat kabar dan lain lainnya. kasus yang terjadi disana bisa di jadikan cerminan yang sangat nyata bahwa baik nya, berkelas nya tempat pendidikan ternyata tidak akan menjamin pada diri seorang peserta didik itu akan aman dari segala macam mara bahaya.
Untuk itulah para hadirin sekalian, penting sekali memupuk kesadaran mengenai segala informasi yang mereka butuhkan jangan sampai menjadi seorang tua yang over protektif dengan tanpa mau mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada mental si anak.
Maka baik para pengajar yang berada di bangku sekolah maupun para orang tua, yang mengawal dan mengawasi hampir 24 jam sebaiknya anda sekalian harus benar banar mengerti mengenai anak Anak anda dengan baik yakni para peserta didik.
Maka untuk itulah sekian mengenai penjelasan atas pentingnya pendidikan dalam sudut pandang peserta didik, untuk itulah kini saatnya anda agar dapat ikut berperan serta demi kemajuan dari pendidikan bangsa.
Sekian mengenai penyampian pidato saya, jika ada kesalahan saya mohon maaf dan saya mengucapkan terima kasih untuk para hadirin sekalian yang telah berkenan berkumpul bersama sama disini.
Itulah contoh pidato pendidikan yang dapat menjadi sumber inspirasi anda, semoga bermanfaat terimakasih
Tampilkan postingan dengan label artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label artikel. Tampilkan semua postingan
Rabu, 25 Februari 2015
orasi remaja
Saatnya Remaja Bicara Masa Depan Bangsa, Selamatkan Indonesia Dengan Syariah dan Khilafah
Surabaya, HTI Press. “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut gunung Semeru dari akarnya. Tapi berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.”Itulah kalimat yang diucapkan oleh mantan presiden pertama Indonesia, Bung Karno, tentang pemuda. Ini membuktikan bahwa sesungguhnya kedudukan pemuda (termasuk di dalamnya remaja) merupakan pilar penting bagi kemajuan negeri ini. Maka tak salah jika Klub Remaja Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD I Jatim mempersembahkan acara Liqo’ dan Talkshow Remaja Muslimah bertema “Saatnya Remaja Bicara Masa Depan Bangsa; Selamatkan Indonesia Dengan Syariah dan Khilafah”. Liqo’ dan talkshowtersebut diselenggarakan pada 23 September 2012 yang lalu di aula SMK Negeri 6 Surabaya.
Remaja digambarkan memiliki 2 sisi yang saling bertolak belakang. Di satu sisi, ia disanjung karena semangat mudanya dalam membawa perubahan, penentu nasib bangsa, hingga mampu mengguncang dunia seperti ungkapan Bung Karno di atas. Namun di sisi lain, remaja dituding sebagai pihak yang identik dengan kenakalan. Pernahkah kita mendengar istilah ‘kenakalan bapak-bapak’ atau ‘kenakalan ibu-ibu’? Yang pasti terdengar adalah kenakalan remaja.
Ironi, namun itulah faktanya. Menurut penelitian, sebanyak 45% dari 700 remaja usia sekolah menengah pertama di Surabaya berangggapan bahwa berhubungan badan layaknya suami-istri boleh dilakukan saat berpacaran. Bahkan, 15 persen remaja usia SMP mengaku telah melakukan hubungan seks dengan lawan jenis. Belum lagi 92% isihandphone para remaja yang mengandung konten pornografi. Ini hanyalah potret sebagian kecil dari fakta kenakalan remaja sekarang.
Untuk memberikan wacana dan solusi permasalahan kenakalan di kalangan remaja inilah, Klub Remaja Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (KR MHTI) DPD I Jatim mengemas Liqo dan Talkshow menjadi rangkaian acara yang meriah. Antusiasme remaja terlihat dari membludaknya kehadiran peserta yang ditargetkan hanya 600 orang menjadi 700 orang. Diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Qur’an, kemudian dilanjutkan duet puisi pelajar oleh Mei Hidayah dan Mustika Anggraini. Usai pembacaan puisi, sederetan orator remaja menyuarakan dan menyeru kawan-kawan sebayanya untuk bergerak bersama.
Orasi pertama dibawakan oleh Annida Amani, siswi SMPN 6 tentang potensi remaja yang amat besar dalam menghadapi tantangan zaman. Orasi kedua dibawakan oleh Ramadhani, siswi SMAN 15 yang mengingatkan kembali identitas seorang remaja muslim sebenarnya. Sayangnya, remaja sekarang digerus oleh budaya hura-hura alias hedonisme. Orator berikutnya, Nur Syamsiah siswi SMKN 1, menegaskan orasi sebelumnya. Nur membeberkan pengaruh pemikiran kebebasan (liberalisme) dalam kehidupan remaja, sehingga berperilaku bebas tak mau mengikatkan diri pada peraturan Sang Pencipta.
Di sela-sela rangkaian orasi, terdapat penampilan tahfidz al Qur’an surat ar Rahman dan teatrikal remaja yang dibawakan SKI SMKN 6 selaku tuan rumah acara. Naufalia, siswi SMAN 21 kemudian menjelaskan dalam orasi berikutnya tentang suatu sistem yang akan menjaga remaja dari gempuran virus liberalisme, yakni Khilafah Islam. Terakhir, Hamidah Assagung, siswi HSG SMP Khoiru Ummah, mengajak kawan-kawan remaja untuk segera berubah dan melakukan perubahan. Perubahan itu ialah tegaknya syariah kaffah dan Khilafah.
Sesi talkshow pun dimulai dengan suasana yang santai nan hangat. Mbak Zulaikha selaku moderator berbincang di panggung bersama Saffanah Fathin, alumnus SMAN 5 Surabaya dan Bu dokter Retno Palupi mengenai remaja beserta segala pernak-perniknya. Fathin, mewakili kalangan remaja di usianya, mengungkapkan bahwa remaja itu sebagai sosok yang berada pada masa peralihan. “Remaja itu selalu semangat, pengenberpendapat, pengen diakui keberadaannya. Remaja itu nggak dipaksa atau digurui,” ujarnya. Maka tidak salah jika kemudian ada banyak komunitas-komunitas remaja yang terbentuk, karena di sanalah tempat para remaja mengekspresikan diri. “Sayangnya,nggak semua komunitas itu mengajak pada hal-hal yang baik. Seharusnya sebagai seorang Muslim kita pakai standar baik-buruk, benar-salah berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah,” tambah Fathin.
Setali tiga uang, Bu Retno juga menambahkan bahwa memilih beraktivitas di komunitas-komunitas tersebut sebaiknya jangan asal pilih. Sebab, remaja tidak sekadar butuh untuk mengisi waktu luangnya. Namun butuh pula benteng untuk menjaga dirinya dari hal-hal negatif di luar sana. Belum lagi prediksi bahwa di tahun 2020, Indonesia akan mengalami “Bonus Demografi” di mana angka penduduk usia muda produktifnya akan jauh lebih besar dari angka penduduk usia lainnya. Hal ini merupakan potensi yang luar biasa untuk menjadikan Indonesia lebih baik melalui generasi muda. Asalkan, generasi yang dihasilkan berkualitas bagus.
Sebelum sesi talkshow diakhiri, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi berkelompok. Ruang aula SMKN 6 dalam sekejap terbagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 15-20 orang. Peserta saling membicarakan permasalahan remaja yang terjadi di lingkungan sekolahnya, lalu saling memberikan saran langkah kongkrit apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Tiap kelompok diwakili satu orang peserta memaparkan solusinya ke tengah-tengah forum. Sebagian besar dengan mantap menyatakan perlunya memperdalam ilmu agama Islam, mengamalkan ilmu tersebut agar menjadi contoh bagi yang lain, dan tak lupa mengajak kawan-kawannya alias berdakwah.
Fathin dan Bu Retno pun kembali menegaskan, bahwa mengkaji Islam penting supaya tahu mana yang baik dan benar menurut agama. Menyampaikan pemahaman Islam yang didapat meskipun masih sedikit, juga penting,
Selain talkshow, peserta juga dapat menikmati bazaar dan gelaran Expo kegiatan Klub Remaja MHTI lainnya di selasar aula SMKN 6. Antusiasme peserta masih dapat terasa meskipun acara telah berakhir. Amaroh, siswi SMK Wachid Hasyim 1 Surabaya mengungkapkan rasa senangnya mengikuti acara ini. “Seru kok. Saya jadi tahu kalau saya harus berubah jadi lebih baik dari sebelumnya, belajar Islam lebih dalam lagi”.
Semoga melalui tangan-tangan gerakan perubahan remaja inilah, kemuliaan Islam dapat segera teraih dalam wujud institusi penjaga remaja itu sendiri; Khilafah Islamiyah yang kedua! [art]
manfaat dari buah naga
Manfaat Buah Naga Merah Bagi Kesehatan - Buah yang memiliki rasa manis dan sedikit asam ini memang mempunyai manfaat dan penggemar yang sangat banyak. Buah naga aslinya berasal dari Negara amerika tengah, atau lebih pasnya berasal dari Negara Mexico.Buah naga merupakan buah dari beberapa jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus. Kebanyakan orang mengira buah yang dianggap membawa berkah ini berasal dari Cina. Mungkin karena buah naga hampir selalu hadir dalam setiap ritual atau upacara adat di Cina. Padahal, buah ini aslinya berasal dari Amerika Latin yang kemudian menyebar ke Israel, Australia, Cina, dan negara Asia Timur lainnya, Srilanka, dan akhirnya Asia Tenggara.Manfaat Buah Naga Merah
Walaupun Dragon fruit (buah naga) berasal dari Mexico, sekarang ini buah naga sudah sangat mudah untuk kita jumpai dipasaran buah tanah air, baik itu dipasar swalayan, dimall, ataupun tempat penjual buah kusus. Hal ini dikarenakan buah naga juga sudah dibudidayakan oleh para petani individual dinegara tercinta kita ini(Indonesia).
Buah naga sendiri memiliki dua jenis warna, yaitu buah nagamerah dan buah naga putih. Tetapi berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh pakar gizi dan kesehatan, buah naga jenis merah-lah yang sangat baik untuk kesehatan tubuh seseorang.
Namun bukan berarti buah naga putih tidak baik untuk kesehatan yahh, hanya saja buah naga merah lebih diunggulkan dalam situasi ini. Untuk dapat memperoleh khasiat yang luar biasa dari buah naga banyak sekali caranya. Boleh dikonsumsi secara langsung tanpa harus diolah, namun juga bisa digunakan untuk jus sehat.
Beberapa jenis kaktus yang menghasilkan buah naga antara lain:
Hylocereus undatus, yang buahnya berwarna merah dengan daging buah putih.Hylocereus polyrhizus, yang buahnya berwarna merah muda dengan daging buah merah.Selenicereus megalanthus, dengan kulit buah kuning dan daging buah putih.Hylocereus costaricensis, buah naga dengan warna buah yang sangat merah.
Adapun manfaat buah naga merah untuk kesehatan tubuh kita, dapat anda baca secara lengkap dibawah ini:
1. Buah naga mempunyai kandungan senyawa vitamin B3, vitamin ini sendiri bermanfaat untuk anda yang mempunyai masalah kadar kolestrol tinggi, dengan mengkonsumsi jus atau buah naga secara langsung dapat menyembuhkan masalah tekanan darah tinggi anda. Baca juga: cara menurunkan darah tinggi secara alami.
2. Buah naga untuk membantu program diet. Bagi anda yang sedang mengikuti program diet sehat dengan makanan. Jus dari buah mangga bisa menjadi salah satu solusi almi untuk menurunkan masalah berat bdan anda.
3. Dengan mengkonsumsi buah naga secara rutin setiap hari, dapat membantu anda untuk mengatasi masalah sitem pencernaan tubuh, sehingga anda tidak usah takut lagi terkena sembelit. Kenapa bisa begitu??? Hal ini dikarenakan buah naga memiliki kandungan serat yang sangat melimpah.
4. Buah naga mempunyai kandungan senyawa betakaroten yang melimpah, kandungan betakaroten yang terdapat pada buah naga, tak kalah banyaknya dengan kandungan betakaroten jus wortel. Sehingga bagi anda yang mempunyai masalah kesehatan mata dapat mengkonsumsi jus buah naga secara rutin, agar mata anda dapat sehat kembali.
5. Manfaat buah naga yang selanjutnya adalah dapat melindungi tubuh anda dari serangan radikal bebas serta menjauhkan diri dari serangan penyakit kanker. Hal ini dikarenakan buah naga memiliki kandungan anti oksidan yang cukup banyak.
6. Buah naga dapat membuat kita tampil lebih cantik dan segar, hal ini dikarenakan jus buah naga mampu mengatasi masalah jerawat yang timbul dimuka anda. Adapun caranya adalah hanya menghaluskan buah naga secukupnya, kemudian gunakanlah jus buah nnaga untuk masker alami penghilang jerawat.
7. Kandungan vitamin C yang terdapat dalam buah naga dapat membantu anda untuk meningkatkan system kekebalan tubuh sehingga anda tidak mudah terserang penyakit.
8. Adanya kandungan alami fosfor dan kalsium yang memungkinkan buah naga bisa menyehatkan tulang tubuh dan gigi anda sendiri.
9. Nah sedangkan manfaat buah naga yang terakhir yang akan dibahas pada artikel kali ini adalah, untuk kesehatan Janin ibu hamil. Dengan mengkonsumsi rutin buah naga, berarti si ibu juga turut serta memperhatikan proses pertumbuhan tulang dan gigi si anak kelak saat sudah dilahirkan (gigi anak tidak mudah gigis/sakit gigi)
Kandungan dan Manfaat Buah Naga
Dalam 100 g buah naga, mengandung kalori 60 kkal, protein 0, 53 g, karbohidrat 11, 5 g, serat 0,71 g, kalsium 134,5 mg, fosfor 87 mg, zat besi 0,65 mg, vitamin C 9,4 mg, serta kandungan airnya sebanyak 90%.
Sumber Vitamin C
Buah naga kaya akan vitamin C yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Buah naga yang dikeringkan terbukti mengandung 10 kali lebih banyak vitamin C yang dibutuhkan tubuh.
Sumber Vitamin B1 (tiamin)
Vitamin lain dalam buah naga adalah Vitamin B1 atau tiamin. Fungsinya untuk memproses karbohidrat degnan cepat dan menghasilkan energi bagi tubuh.
Sumber Vitamin B3 (niacin)
Buah naga ampuh menurunkan kolesterol karena kandungan vitamin B3 atau niasin di dalamnya. Vitamin ini juga mampu membuat kulit terlihat halus dan bercahaya secara alami dari dalam.
Sumber Vitamin B12
Kandungan vitamin B12 membuat buah ini menjadi perangsang nafsu makan yang baik. Terutama bagi orang-orang yang sedang dalam masa penyembuhan, buah naga sangat dianjurkan untuk dikonsumsi.
Kaya Serat
Buah naga mengandung serat yang cukup tinggi, sehingga berkhasiat untuk mengatasi beberapa masalah pencernaan seperti sembelit atau susah buang air besar.
Kaya Mineral
Mineral yang terkandung dalam buah naga adalah fosfor dan kalsium. Keduanya memiliki peran dalam pembentukan tulang, gigi, dan perkembangan sel.
Kandungan Antioksidan
Buah naga merupakan sumber antioksidan yang baik untuk mencegah dari serangan radikal bebas yang menyebabkan kanker dan masalah kesehatan lainnya.
Kandungan Protein
Protein merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh untuk membentuk hormon, enzim, dan senyawa lain. Jagalah kadar protein dalam tubuh dengan mengonsumsi secara teratur buah ini.
Rendah lemak
Terdapat banyak biji-biji kecil dalam buah naga. Rupanya, biji ini merupakan lemak tak jenuh yang baik untuk kesehatan karena menurunkan kolesterol baik dan menghilangkan kolesterol jahat.
Mengontrol gula darah
Bagi penderita diabetes tipe 2, buah ini paling baik dikonsumsi untuk mengontrol gula darah agar tetap seimbang.
Menurunkan tekanan darah
Konsumsi buah naga mampu mengembalikan tingkat hipertensi seseorang menjadi normal. Berita bagus nih untuk mereka yang berisiko terkena serangan jantung dan stroke.
Menetralkan racun
Racun dalam tubuh seperti merkuri, arsen, dan lain-lain, membahayakan kesehatan. Namun, semua racun dalam tersebut dapat dinetralkan dengan rajin mengonsumsi buah naga.
Kesehatan mata
Buah naga mengandung karoten yang membantu menjaga kesehatan mata dan memperbaiki penglihatan. Inilah kabar baik buat mereka yang tidak menyukai makan wortel.
Menurunkan berat badan
Sedang diet? Coba masukkan buah naga sebagai camilan sehari-hari. Selama beberapa bulan berikutnya, Anda akan melihat badan Anda terlihat ramping dan idel. Mengkonsumsi buah naga dianjurkan untuk menurunkan berat badan anda.
Mengobati asma
Batuk dan asma, beberapa gangguan pernapasan yang sering menyerang anak-anak dan orang dewasa. Ringankan gejalanya dengan rajin mengonsumsi buah naga. Advertisement
Read more: http://kesehatanbadaninfo.blogspot.com/2014/09/manfaat-buah-naga-merah-bagi-kesehatan.html#ixzz3SlSmXS42
Nama : Desya Tri Marhaenda
Nim : 13010110130054
Jurusan : Sastra Indonesia
Menulis Orasi
Cita-Citaku
Yang terhormat para hadirin sekalian. Terima kasih saya telah diberi kesempatan berorasi di depan Anda semua. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan kepada kita semua untuk berkumpul pada hari ini.
Seperti yang kita tahu, banyak diantara kita yang berangan dan bercita-cita untuk menjadi pengusaha kaya raya, dan mungkin hanya segelintir orang diantara kita yang dapat mewujudkannya. Terlebih kita belajar di dunia bahasa dan sastra. Tidak seperti mahasiswa fakultas ekonomi yang sudah dibekali dengan basic yang kuat di bidangnya. Dan memang pribadi mereka dibentuk dan dituntut agar bisa berdiri menjadi seorang pengusaha yang memiliki fondasi ekonomi yang kuat.
Oleh karena itu, kita, para mahasiswa Sastra Indonesia janganlah berkecil hati. Karena kita pun bisa menggapai cita-cita kita. Kita haruslah berbangga hati karena kita memiliki keahlian berbahasa yang kuat untuk sarana komunikasi agar dapat mewujudkan mimpi kita. Bahasa akan membantu kita untuk melakukan interaksi dan sosialisasi terhadap orang lain. Menjalin komunikasi dengan berbagai kalangan akan membantu mengetahui apa yang tidak kita ketahui.
Untuk menjadi seorang pengusaha sukses, tidak hanya keahlian berhitung, berekonomi yang kita butuhkan. Melainkan juga keahlian dalam berbicara. Membuat bagaimana orang akan tertarik dengan usaha kita, yaitu dengan penguasaan bahasa yang baik dan benar, bertutur kata yang sopan. Dengan begitu kita memiliki nilai plus di mata customer kita. Dan usaha kita pun akan lebih dilirik khalayak banyak.
Ya, mulai sekarang kita mestinya sering-seringlah mengasah kemampuan kita dalam berkomunikasi dan bersosialisasi. Itu akan lebih berarti untuk di kemudian hari.
Nah saudara-saudaraku yang bermasa depan indah, gantungkanlah mimpi kalian setinggi-tingginya. Jangan takut bermimpi dan jangan pula berhenti berusaha. Saya rasa, cukup sekian dari saya. Saya mohon maaf atas segala kekurangan saya, karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan yang Kuasa. Terimakasih atas waktu yang telah diberikan.
Rabu, 19 November 2014
CONTOH LAKU TIRAKAT
CONTOH LAKU TIRAKAT
Prihatinnya Orang Miskin Harta.
Walaupun seseorang kekurangan harta, tetapi dia tidak mengisi hidupnya
dengan kesedihan, rasa iri dan dengki dan tidak mengejar kekayaan
dengan cara tercela. Tetap hidup sederhana sesuai kebutuhannya dan
tidak menginginkan sesuatu yang bukan miliknya. Walaupun tidak dapat
memenuhi keinginan kebendaan duniawi secara berlebihan, tetapi tetap
menjalani hidup dengan rasa menerima dan bersyukur. Dan sekalipun
menolong dan membantu orang lain, tetapi dilakukan tanpa pilih kasih
dan tanpa pamrih kebendaan, dengan demikian hidupnya juga memberkahi
orang lain.
Filosofinya : makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan (hewan). Urip
iku mung mampir ngumbe thok.
Hidup seperlunya saja sesuai kebutuhan, bukannya mengejar / menumpuk
harta atau apapun juga yang nantinya toh tidak akan dibawa mati ke
dalam kubur.
Sekalipun mereka miskin harta, tetapi kaya di hati, sugih tanpa
bandha. Berbeda dengan orang yang berjiwa miskin, yang sekalipun sudah
berkecukupan harta, tetapi selalu merasa takut miskin, dan akan
melakukan apa saja, termasuk perbuatan yang tercela, untuk terus
menambah kekayaannya.
Prihatinnya Orang Kaya Harta.
Walaupun seseorang berlebihan harta, tetapi tidak mengisi hidupnya
dengan kesombongan dan hidup bermewah-mewahan. Tetap hidup sederhana
sesuai kebutuhannya dan tidak memenuhi segala keinginan melebihi apa
yang menjadi kebutuhan.
Seseorang yang kaya berlimpah harta, memiliki banyak benda yang bagus
dan mahal harganya dan melakukan pengeluaran yang "lebih" untuk ukuran
orang biasa, bukan selalu berarti tidak menjalani laku prihatin. Namun
hidup yang bermewah-mewahan sama saja dengan hidup berlebih-lebihan
(melebihi apa yang menjadi kebutuhan), inilah yang disebut tidak
menjalani laku prihatin.
Orang kaya harta, yang selalu mengsyukuri kesejahteraannya, akan
tampak dari sikap hatinya yang selalu memberi 'lebih' kepada
orang-orang yang membutuhkan pemberiannya, bukan sekedar memberi,
walaupun perbuatannya itu tidak ada yang melihat. Dan semua
kewajibannya, duniawi maupun keagamaan, yang berhubungan dengan
hartanya akan dipenuhinya, seperti yang seharusnya, tidak ada yang
dikurangkan.
Prihatinnya Orang Kaya Ilmu.
Orang kaya ilmu, baik ilmu pengetahuan maupun ilmu spiritual, akan
menjalani laku prihatin dengan cara memanfaatkan ilmunya tidak untuk
kesombongan dan kejayaan dan kepentingan dirinya sendiri, dan tidak
untuk membodohi atau menipu orang lain, tetapi dimanfaatkan juga untuk
menolong orang lain dan membaginya kepada siapa saja yang layak
menerimanya, tanpa pamrih kehormatan atau upah.
Prihatinnya Orang Berkuasa.
Seorang penguasa hidup prihatin dengan menahan kesombongannya, menahan
hawa nafsu sok kuasa, dan tidak memanfaatkan kekuasaannya untuk
kejayaan diri sendiri dan keluarganya saja. Kekuasaan dijadikan sarana
untuk menciptakan kesejahteraan bagi para bawahan dan masyarakat yang
dipimpinnya. Kekuasaan dimanfaatkan untuk menciptakan negeri yang adil
dan makmur, gemah ripah loh jinawi, tata titi tentrem kerta raharja,
sebagaimana layaknya seorang negarawan sejati.
Seorang politikus hidup prihatin dengan tidak hanya membela
kepentingannya, kelompoknya atau golongannya sendiri, atau untuk
mencari popularitas, menggoyang pemerintahan yang ada, tetapi
digunakan untuk mendukung pemerintahan yang ada dan meluruskan
jalannya pemerintahan yang keliru, yang menyimpang, untuk kepentingan
rakyat banyak.
Seorang aparat negara, aparat keamanan atau penegak hukum, hidup
prihatin dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban tugasnya dengan
semestinya dan tidak menyalahgunakan kewenangannya untuk menindas,
memeras, atau berpihak kepada pihak-pihak tertentu dan merugikan pihak
yang lain, mencukupkan dirinya dengan gajinya dan menambah rejeki
dengan cara-cara yang halal, tidak mencuri, tidak memeras, tidak
meminta / menerima sogokan.
Orang jawa bilang intinya kita harus selalu eling lan waspada. Selalu
ingat Tuhan. Tetapi biasanya manusia hanya mengejar kesuksesan saja,
keberhasilan, keberuntungan, dsb, tapi tidak tahu pengapesannya.
Sering dikatakan orang-orang yang selalu ingat Tuhan dan menjaga
moralitas, seringkali hidupnya banyak godaan dan banyak kesusahan.
Kalau eling ya harus tulus, jangan ada rasa sombong, jangan merasa
lebih baik atau lebih benar dibanding orang lain, jangan ada pikiran
jelek tentang orang lain, karena kalau kita bersikap begitu sama saja
kita bersikap negatif dan menumbuhkan aura negatif dalam diri kita.
Aura negatif akan menarik hal-hal yang negatif juga, sehingga
kehidupan kita juga akan banyak berisi hal-hal yang negatif. Di sisi
lain kita juga harus sadar, bahwa orang-orang yang banyak menahan
diri, membatasi perbuatan-perbuatannya, seringkali menjadi kurang
greget, kurang kreatif dan yang didapatnya juga akan lebih sedikit
dibandingkan orang-orang yang tidak menahan diri. Itulah resikonya
menahan diri. Tetapi mereka yang sadar pada kemampuan dan potensi
diri, peluang-peluang, dsb, dan dapat memanfaatkannya dengan tindakan
nyata, akan juga dapat menghasilkan banyak, tanpa harus lupa Tuhan dan
merusak moralitasnya.
Di sisi lain sering dikatakan orang-orang yang tidak ingat Tuhan atau
tidak menjaga moralitas, seringkali kelihatan hidupnya lebih enak.
Bisa terjadi begitu karena mereka tidak banyak beban, tidak banyak
menahan diri, apa saja akan dilakukan walaupun tidak baik, walaupun
tercela. Beban hidupnya lebih ringan daripada yang menahan diri.
Mereka bisa mendapatkan lebih banyak, karena mereka tidak banyak
menahan diri.
Di luar pandangan-pandangan di atas, sebenarnya, jalan kehidupan
masing-masing mahluk, termasuk manusia, sudah ada garis-garis
besarnya, sehingga bisa diramalkan oleh orang-orang tertentu yang bisa
meramal. Tinggal masing-masing manusianya saja dalam menjalani
kehidupannya, apakah akan banyak eling dan menahan diri, ataukah akan
mengumbar keduniawiannya.
Dalam tradisi jawa, laku prihatin dan tirakat adalah bentuk upaya
spiritual / kerohanian seseorang dalam bentuk keprihatinan jiwa dan
raga, ditambah dengan laku-laku tertentu, untuk tujuan mendapatkan
keberkahan dan keselamatan hidup, kesejahteraan lahiriah maupun batin,
atau juga untuk mendapatkan keberkahan tertentu, suatu ilmu tertentu,
kekayaan, kesaktian, pangkat atau kemuliaan hidup. Laku prihatin dan
tirakat ini, selain merupakan bagian dari usaha dan doa kepada Tuhan,
juga merupakan suatu 'keharusan' yang sudah menjadi tradisi, yang
diajarkan oleh para pendahulu mereka.
Ada pepatah, puasa adalah makanan jiwa. Semakin gentur laku puasa
seseorang, semakin kuat jiwanya, sukmanya.
Laku puasa yang dilakukan sebagai kebiasaan rutin akan membentuk
kebatinan manusia yang kuat untuk bisa mengatasi belenggu duniawi
lapar dan haus, mengatasi godaan hasrat dan nafsu duniawi, dan menjadi
upaya membersihkan hati dan mencari keberkahan pada jalan hidup. Akan
lebih baik bila sebelum dan selama melakukan laku tersebut selalu
berdoa niat dan tujuannya, mendekatkan hati dengan Tuhan, jangan hanya
dijadikan kebiasaan rutin saja.
Berat-ringannya suatu laku kebatinan bergantung pada kebulatan tekad
sejak awal sampai akhir. Bentuk laku yang dijalani tergantung pada
niat dan tujuannya. Diawali dengan mandi keramas / bersuci, menyajikan
sesaji sesuai yang diajarkan dan memanjatkan doa tentang niat dan
tujuannya melakukan laku tersebut dan menjauhkan diri dari
perbuatan-perbuatan jahat dan tercela. Ada juga yang melakukannya
bersama dengan laku berziarah, atau bahkan tapa brata, di
tempat-tempat yang dianggap keramat, seperti di gunung, makam leluhur
/ orang-orang linuwih, hutan / goa / bangunan yang wingit, dsb.
Walaupun seseorang kekurangan harta, tetapi dia tidak mengisi hidupnya
dengan kesedihan, rasa iri dan dengki dan tidak mengejar kekayaan
dengan cara tercela. Tetap hidup sederhana sesuai kebutuhannya dan
tidak menginginkan sesuatu yang bukan miliknya. Walaupun tidak dapat

menjalani hidup dengan rasa menerima dan bersyukur. Dan sekalipun
menolong dan membantu orang lain, tetapi dilakukan tanpa pilih kasih
dan tanpa pamrih kebendaan, dengan demikian hidupnya juga memberkahi
orang lain.
Filosofinya : makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan (hewan). Urip
iku mung mampir ngumbe thok.
Hidup seperlunya saja sesuai kebutuhan, bukannya mengejar / menumpuk
harta atau apapun juga yang nantinya toh tidak akan dibawa mati ke
dalam kubur.
Sekalipun mereka miskin harta, tetapi kaya di hati, sugih tanpa
bandha. Berbeda dengan orang yang berjiwa miskin, yang sekalipun sudah
berkecukupan harta, tetapi selalu merasa takut miskin, dan akan
melakukan apa saja, termasuk perbuatan yang tercela, untuk terus
menambah kekayaannya.
Prihatinnya Orang Kaya Harta.
Walaupun seseorang berlebihan harta, tetapi tidak mengisi hidupnya
dengan kesombongan dan hidup bermewah-mewahan. Tetap hidup sederhana
sesuai kebutuhannya dan tidak memenuhi segala keinginan melebihi apa
yang menjadi kebutuhan.
Seseorang yang kaya berlimpah harta, memiliki banyak benda yang bagus
dan mahal harganya dan melakukan pengeluaran yang "lebih" untuk ukuran
orang biasa, bukan selalu berarti tidak menjalani laku prihatin. Namun
hidup yang bermewah-mewahan sama saja dengan hidup berlebih-lebihan
(melebihi apa yang menjadi kebutuhan), inilah yang disebut tidak
menjalani laku prihatin.
Orang kaya harta, yang selalu mengsyukuri kesejahteraannya, akan
tampak dari sikap hatinya yang selalu memberi 'lebih' kepada
orang-orang yang membutuhkan pemberiannya, bukan sekedar memberi,
walaupun perbuatannya itu tidak ada yang melihat. Dan semua
kewajibannya, duniawi maupun keagamaan, yang berhubungan dengan
hartanya akan dipenuhinya, seperti yang seharusnya, tidak ada yang
dikurangkan.
Prihatinnya Orang Kaya Ilmu.
Orang kaya ilmu, baik ilmu pengetahuan maupun ilmu spiritual, akan
menjalani laku prihatin dengan cara memanfaatkan ilmunya tidak untuk
kesombongan dan kejayaan dan kepentingan dirinya sendiri, dan tidak
untuk membodohi atau menipu orang lain, tetapi dimanfaatkan juga untuk
menolong orang lain dan membaginya kepada siapa saja yang layak
menerimanya, tanpa pamrih kehormatan atau upah.
Prihatinnya Orang Berkuasa.
Seorang penguasa hidup prihatin dengan menahan kesombongannya, menahan
hawa nafsu sok kuasa, dan tidak memanfaatkan kekuasaannya untuk
kejayaan diri sendiri dan keluarganya saja. Kekuasaan dijadikan sarana
untuk menciptakan kesejahteraan bagi para bawahan dan masyarakat yang
dipimpinnya. Kekuasaan dimanfaatkan untuk menciptakan negeri yang adil
dan makmur, gemah ripah loh jinawi, tata titi tentrem kerta raharja,
sebagaimana layaknya seorang negarawan sejati.
Seorang politikus hidup prihatin dengan tidak hanya membela
kepentingannya, kelompoknya atau golongannya sendiri, atau untuk
mencari popularitas, menggoyang pemerintahan yang ada, tetapi
digunakan untuk mendukung pemerintahan yang ada dan meluruskan
jalannya pemerintahan yang keliru, yang menyimpang, untuk kepentingan
rakyat banyak.
Seorang aparat negara, aparat keamanan atau penegak hukum, hidup
prihatin dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban tugasnya dengan
semestinya dan tidak menyalahgunakan kewenangannya untuk menindas,
memeras, atau berpihak kepada pihak-pihak tertentu dan merugikan pihak
yang lain, mencukupkan dirinya dengan gajinya dan menambah rejeki
dengan cara-cara yang halal, tidak mencuri, tidak memeras, tidak
meminta / menerima sogokan.
Orang jawa bilang intinya kita harus selalu eling lan waspada. Selalu
ingat Tuhan. Tetapi biasanya manusia hanya mengejar kesuksesan saja,
keberhasilan, keberuntungan, dsb, tapi tidak tahu pengapesannya.
Sering dikatakan orang-orang yang selalu ingat Tuhan dan menjaga
moralitas, seringkali hidupnya banyak godaan dan banyak kesusahan.
Kalau eling ya harus tulus, jangan ada rasa sombong, jangan merasa
lebih baik atau lebih benar dibanding orang lain, jangan ada pikiran
jelek tentang orang lain, karena kalau kita bersikap begitu sama saja
kita bersikap negatif dan menumbuhkan aura negatif dalam diri kita.
Aura negatif akan menarik hal-hal yang negatif juga, sehingga
kehidupan kita juga akan banyak berisi hal-hal yang negatif. Di sisi
lain kita juga harus sadar, bahwa orang-orang yang banyak menahan
diri, membatasi perbuatan-perbuatannya, seringkali menjadi kurang
greget, kurang kreatif dan yang didapatnya juga akan lebih sedikit
dibandingkan orang-orang yang tidak menahan diri. Itulah resikonya
menahan diri. Tetapi mereka yang sadar pada kemampuan dan potensi
diri, peluang-peluang, dsb, dan dapat memanfaatkannya dengan tindakan
nyata, akan juga dapat menghasilkan banyak, tanpa harus lupa Tuhan dan
merusak moralitasnya.
Di sisi lain sering dikatakan orang-orang yang tidak ingat Tuhan atau
tidak menjaga moralitas, seringkali kelihatan hidupnya lebih enak.
Bisa terjadi begitu karena mereka tidak banyak beban, tidak banyak
menahan diri, apa saja akan dilakukan walaupun tidak baik, walaupun
tercela. Beban hidupnya lebih ringan daripada yang menahan diri.
Mereka bisa mendapatkan lebih banyak, karena mereka tidak banyak
menahan diri.
Di luar pandangan-pandangan di atas, sebenarnya, jalan kehidupan
masing-masing mahluk, termasuk manusia, sudah ada garis-garis
besarnya, sehingga bisa diramalkan oleh orang-orang tertentu yang bisa
meramal. Tinggal masing-masing manusianya saja dalam menjalani
kehidupannya, apakah akan banyak eling dan menahan diri, ataukah akan
mengumbar keduniawiannya.
Dalam tradisi jawa, laku prihatin dan tirakat adalah bentuk upaya
spiritual / kerohanian seseorang dalam bentuk keprihatinan jiwa dan
raga, ditambah dengan laku-laku tertentu, untuk tujuan mendapatkan
keberkahan dan keselamatan hidup, kesejahteraan lahiriah maupun batin,
atau juga untuk mendapatkan keberkahan tertentu, suatu ilmu tertentu,
kekayaan, kesaktian, pangkat atau kemuliaan hidup. Laku prihatin dan
tirakat ini, selain merupakan bagian dari usaha dan doa kepada Tuhan,
juga merupakan suatu 'keharusan' yang sudah menjadi tradisi, yang
diajarkan oleh para pendahulu mereka.
Ada pepatah, puasa adalah makanan jiwa. Semakin gentur laku puasa
seseorang, semakin kuat jiwanya, sukmanya.
Laku puasa yang dilakukan sebagai kebiasaan rutin akan membentuk
kebatinan manusia yang kuat untuk bisa mengatasi belenggu duniawi
lapar dan haus, mengatasi godaan hasrat dan nafsu duniawi, dan menjadi
upaya membersihkan hati dan mencari keberkahan pada jalan hidup. Akan
lebih baik bila sebelum dan selama melakukan laku tersebut selalu
berdoa niat dan tujuannya, mendekatkan hati dengan Tuhan, jangan hanya
dijadikan kebiasaan rutin saja.
Berat-ringannya suatu laku kebatinan bergantung pada kebulatan tekad
sejak awal sampai akhir. Bentuk laku yang dijalani tergantung pada
niat dan tujuannya. Diawali dengan mandi keramas / bersuci, menyajikan
sesaji sesuai yang diajarkan dan memanjatkan doa tentang niat dan
tujuannya melakukan laku tersebut dan menjauhkan diri dari
perbuatan-perbuatan jahat dan tercela. Ada juga yang melakukannya
bersama dengan laku berziarah, atau bahkan tapa brata, di
tempat-tempat yang dianggap keramat, seperti di gunung, makam leluhur
/ orang-orang linuwih, hutan / goa / bangunan yang wingit, dsb.
primbon

Tanggal 01 : Angkuh, besar kemauannya tetapi jika maksudnya tidak tercapai lalu berputus asa dan tidak dapat diperbaiki oleh orang lain, menjadi urusan orang.
Tanggal 02 : Banyak anak dan sahabat tetapi tidak semuanya disayanginya, pelupa, cepat putus asa.
Tanggal 03 : Sederhana dan mukanya manis, hatinya keras tetapi mencintai/mudah menyayangi.
Tanggal 04 : Ingatannya kuat, pandai berbicara, berpikir tentang hal yang baik.
Tanggal 05 : Pandai berbicara, suka menyakiti, pemarah tetapi suka member uang/makanan kepada orang lain, suci, tak suka boros.
Tanggal 06 : Bodoh, pelupa, ceroboh, malas.
Tanggal 07 : Pandai berbicara, suka pada wanita yang serong.
Tanggal 08 : Jalan fikirannya/buah fikirannya baik, banyak sahabat, berhati hati/menghitung baik/buruk.
Tanggal 09 : Keras hati, pemarah tetapi cepat tenang kembali, berfikirnya sedang, iklas jika barangnya diminta.
Tanggal 10 : Pepet sumber, pelupa tapi pandai, suka menceriterakan baik/buruknya orang.
Tanggal 11 : Berpikirnya luas, berlagak dan mengaku pandai, tahu sopan santun.
Tanggal 12 : Jika diam kurang menyenangkan, jika berbicara tepat dan dapat menyelesaikan sesuatu, tetapi suka mempunyai niat yang tersembunyi.
Tanggal 13 : Pandai berbicara, tepat dan banyak akalnya, keras hatinya tetapi hanya sebentar dan suka marah tetapi juga cepat hilang.
Tanggal 14 : Percaya pada diri sendiri, suka berbicara yang baik, tahu akan perbuatan yang suci lahir dan batin.
Tanggal 15 : Berpikirnya cukupan, terang, banyak bicara yang suci, jadi sastrawan.
Pmbudidayaan pertanian untuk memajukan rakyat kecil
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PETANI SEBAGAI KUNCI DALAM MENGURANGI KEMISKINAN
Standar internasional terhadap laporan perkembangan pembangunan manusia atau Human Development Report (HDR) telah ditetapkan UNDP sejak tahun 1990. Berdasarkan laporan tersebut telah ditetapkan beberapa hal yang menyangkut standar minimal bagi masyarakat untuk hidup layak yakni antara lain usia harapan hidup, akses terhadap pelayanan kesehatan dasar dan sanitasi serta akses terhadap pendidikan dasar. Dengan demikian secara sederhana sebuah masyarakat dapat dikatakan miskin jika masyarakat tersebut masih belum memiliki kemampuan dalam mengatasi dan memenuhi usia harapan hidup, akses terhadap pelayanan kesehatan dasar dan sanitasi serta akses terhadap pendidikan dasar.Persoalan kemiskinan ini bukan permasalahan sepele. Efek negatif dari kemiskinan yang diidap masyarakat dapat bermacam-macam antara lain; Pertama, masyarakat akan mengalami kekurangan gizi dan rendahnya kualitas kesehatan. Gizi dan kesehatan merupakan kunci awal bagi manusia untuk berkarya dalam pembangunan. Maka jika gizi dan kualitas kesehatan rendah, masyarakat akan mudah terserang penyakit, termasuk penyakit menular yang sering mewabah. Hal ini akan menyebabkan angka kematian menjadi tinggi dalam sebuah daerah.
Kedua, kemiskinan akan menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan yang mampu dicapai oleh masyarakat secara mayoritas. Dikarenakan masyarakat tidak memiliki anggaran untuk pendidikan yang memadai dalam setiap keluarga maka akan banyak dari anak-anak dan generasi muda mengalami putus sekolah bahkan tak jarang anak-anak hanya mampu mencapai tingkatan jenjang pendidikan dasar (SD). Akibatnya kebodohan akan berkembang dan akan mengakibatkan juga membengkaknya angka angkatan kerja dibawah umur.
Ketiga, kemiskinan akan mengakibatkan meningkatnya kriminalitas dalam sebuah masyarakat. Kemiskinan selalu equivalent dengan pengangguran dan tingkat pengangguran yang tinggi akan memicu tingkat kriminalitas tersebut. Sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan menyebabkan masyarakat memilih tindakan-tindakan negatif seperti mencuri, merampok dan lain sebagainya. Termasuk dalam hal ini akan meningkatnya kejahatan perdagangan perempuan dan anak.
Melihat dampak negatif yang mengerikan tersebut, maka masalah kemiskinan harus segera ditanggulangi. Diharapkan dengan ditanggulanginya masalah kemiskinan, proses pembangunan seperti yang temakhtub dalam pembukaan UUD 1945 dapat segera kita wujudkan.
Kemiskinan yang banyak terjadi di masyarakat sesungguhnya lebih merupakan bentuk kemiskinan struktural. Dalam terminologi Soedjatmoko kemiskinan struktural ini dimaksudkan adalah bahwa struktur-struktur sosial untuk sebagian mempengaruhi kemiskinan (Soedjatmoko, 1983, hal 158). Pengaruh struktur-struktur sosial ini dalam melahirkan kemiskinan sebagian besar disebabkan oleh adanya ketimpangan, baik ketimpangan antara yang kaya dan yang miskin, ketimpangan antar daerah, maupun ketimpangan kebijakan publik pemerintah yang menyangkut sektor industri dan sektor pertanian.
Dalam menanggulangi masalah kemiskinan ini, masyarakat sebagai subjek pembangunan adalah aktor yang paling berperan penting. Masyarakat dalam hal ini memiliki potensi dan peran yang strategis yang hanya perlu diberdayakan secara tepat untuk memaksimalkan peran mereka dalam mengurangi kemiskinan tersebut.
Pembahasan.
Mengingat pentingnya sektor pertanian sebagai penyangga bagi pemenuhan kebutuhan massyarakat di daerah Riau, dan mengingat semakin terus bertambahnya kebutuhan akan pangan yang disebabkan oleh meningktanya jumlah penduduk di Riau akhir-akhir ini, maka dalam upaya menanggulangi kemiskinan penting kiranya membicarakan cara efektif dalam memberdayakan masyarakat petani di Riau khususnya.
Pemberdayaan masyarakat yang perlu dilakukan dalam menyikapi kemiskinan ini adalah dengan mendorong masyarakat untuk menyadari bahwa sektor pertanian adalah sektor kebutuhan yang paling vital bagi masyarakat Riau. Kian hari jumlah masyarakat yang masih memilih bertani semakin kecil. Masyarakat saat ini lebih tertarik untuk bekerja sebagai karyawan disebuah perusahaan dan di instansi-instansi pemerintah serta swasta lainnya. Sektor pertanian dianggap tidak menjanjikan lagi. Seperti di kabupaten Indra Giri Hilir misalnya, telah terjadi penurunan produksi beras dari tahun-tahun sebelumnya.
Disamping mendorong kesadaran akan pentingnya peran sektor pertanian dalam menyangga pembangunan, masyarakat juga perlu didorong untuk menciptakan dan menjalankan pola pertanian produktif yang padat karya. Selama ini salah satu penyebab semakin berkurangnya minat masyarakat menjadi petani adalah dikarenakan rasio antara kerja dan penghasilan yang mereka peroleh tidak imbang. Mereka, para petani ini mendapat laba yang sangat kecil dari usaha mereka menggarap lahan pertanian. Hal ini disebabkan antara lain oleh, mahalnya bibit, mahalnya pupuk dan obat-obatan kimia, dan mahalnya peralatan pertanian yang harus dibeli petani. Biaya yang sangat tinggi yang harus dikeluarkan petani menjadi persoalan pelik yang menyebabkan masyarakat menganggap berprofesi sebagai petani sama sekali tidak menguntungkan.
Untuk itu perlu dikembangkan pertanian padat karya. Dalam pertanian padat karya ini, petani dapat membuat bibit, pupuk, perlatan pertanian yang murah dan mencari obat-obatan alternatif sebagai pengganti bagi obat-obatan kimia yang berdampak negatif bagi tanaman pertanian.
Sisi padat karya terlaksana dari semakin terbukanya lapangan pekerjaan baru bagi para pengangguran lainnya. Mereka bisa mendapatkan lapangan pekerjaan dengan memproduksi bibit lokal dan menjualnya kepada para petani dengan harga yang terjangkau. Sebagian lainnya bisa memproduksi pupuk kompos, sebagian masyarakat lainnya bisa memproduksi alat-alat pertanian alternatif yang murah dan efisien, dan menemukan obat-obatan alternatif non kimiawi untuk pertanian.
Masyarakat dalam hal ini bisa diberdayakan dengan memberikan pengetahuan dan skill dan pendampingan dalam memproduksi hal-hal tersebut diatas. Pengetahuan dan skill dan pendampingan tersebut dapat diberikan kepada masyarakat melalui penyuluhan dan pelatihan intensif yang tidak dipungut biaya.
Maka dalam proses pemberdayaan ini diperlukan sinergi kelompok-kelompok seperti sekolah menengah dan sekolah tinggi pertanian, Lembaga Swadaya Masyarakat, Koperasi Unit Desa dan Pemerintah melalui Departemen Pertanian. Lembaga-lembaga ini yang nota bene mempunyai banyak pengetahuan dan skill dibidang pertanian dapat memberikan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat tentang pertanian padat karya. Sedang Koperasi Unit Desa dapat menjadi penyalur bagi bahan, alat dan hasil-hasil pertanian padat karya tersebut.
Perlu dicatat bahwa paradigma partnership adalah hal mendasar yang paling utama dalam melakukan pemberdayaan masyarakat petani. Tanpa anggapan bahwa semua sektor adalah mitra bagi petani, pemberdayaan ini tak akan berhasil dengan baik.
Simpul dari pemberdayaan masyarakat petani ini adalah upaya untuk mengorganisir dan membentuk organisasi institusional bagi para petani untuk bisa menyuarakan dan memperjuangkan kepentingannya, untuk secara perlahan-lahan namun pasti memandirikan dan memberi tempat bagi para petani berupaya dalam lapangan ekonomi-politik di Indonesia. Tanpa mampu mengarahkan para petani pada upaya membentuk organisasi institusional yang sadar, kemiskinan yang banyak berakar dari persoalan struktural ini tidak akan berubah dan selamanya petani tetap akan menjadi miskin.
Namun pemberdayaan bagi masyarakat petani hanya akan sukses jika disertai dengan tindakan advokasi bagi para petani. Pemerintah dapat melakukan tindakan advokasi dengan mengeluarkan kebijakan publik dan produk hukum yang berpihak kepada para petani, diantaranya menyangkut land reform, perlindungan terhadap wilayah pertanian dari rencana industrialisasi serta mengatur mekanisme distribusi dan harga dari hasil pertanian tersebut. Bukan berarti kita apriori terhadap industrialisasi, tetapi idealnya dalam sebuah daerah harus dikelola pembagian wilayah secara proposional antara wilayah untuk sektor industri dan sektor pertanian. Terlalu luasnya wilayah industri akan mengakibatkan terancamnya sektor pertanian, sedang terlalu luasnya wilayah pertanian akan menyebabkan potensi sumberdaya alam di Riau tidak dimanfaatkan sebaik mungkin.
Lembaga Swadaya Masyarakat dapat melakukan fungsi advokasi serupa dalam memperjuangkan land reform dan mengontrol harga pasar, serta melakukan advokasi dari gencar masuknya produk-produk kimia untuk pertanian. Koperasi Unit Desa bisa menjalankan sistem perdagangan yang berorientasssi pada pengutamaan kepentingan petani dalam hal distribusi dan harga. Sedangkan sekolah-sekolah pertanian bisa juga melakukan advokasi juga terhadap masuknya produk-produk kimiawi pertanian.
Tanpa advokasi maka tindakan pemberdayaan tidak berarti apa-apa dalam memperjuangkan para petani. Tindakan yang tidak komprehensif dan masif ini sama saja dengan usaha menegakkan benang basah dalam mengentaskan kemiskinan di masyarakat. Masyarakat kita adalah masyarakat yang tidak memiliki kemandirian penuh sehingga kita menganggap perlu adanya pemberdayaan bagi masyarakat itu sendiri, maka dengan alasan yang sama pula penting bagi kita untuk melakukan fungsi advokasi bagi para petani jika kita menginginkan kemiskinan di Riau ini berkurang.
Penutup
Kemiskinan tidak bisa disikapi hanya dengan memberikan bantuan berupa uang kepada penduduk miskin. Kemiskinan berkaitan dengan struktur sosial yang menyangkut kelemahan suatu struktur tertentu, dalam hal ini masyarakat petani, atas struktur lainnya. Kemiskinan menyangkut ketergantungan struktur masyarakat petani atas struktur lainnya, yakni kebijakan pemerintah. Oleh sebab itu menyikapi kemiskinan dalam hal ini berarti membuat masyarakat petani menjadi kuat, memiliki peran dan mampu memandirikan massyarakat petani dengan kebijakan ekonomi-politik yang tepat.
Sebenarnya atonomi sangat berdampak positif dalam mengentaskan kemiskinan jika ada interaksi partnership yang baik antara birokrasi, institusi-institusi profesional dan Lembaga Swadaya Masyarakat itu sendiri. Otonomi daerah dengan demikian akan memberikan peluang yang besar bagi semakin dekat dan semakin intensnya interaksi partnership ini jika dibanding dengan pola sentralitas yang selama ini diterapkan dalam pelaksanaan pengelolaan negara kita.
Pengalaman di beberapa negara seperti Filipina dan RRC telah menunjukkan bahwa suatu sektor pertanian yang pertumbuhannya lamban dapat menghambat pertumbuhan ekonomi pada umumnya dan sektor industri pada khususnya (Lincolin Arsyad, 1999 hal 162). Dan tentunya dengan rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan masyarakat Riau pada umunya, sektor pertanian yang kurang berkembang ini tentu akan mempercepat merebaknya kemiskinan.
Walaupun kemudian ada anggapan bahwa devisa dapat dipergunakan dalam mengimpor kebutuhan bahan pangan, tetapi jika kita berpikir dalam kontek kemiskinan, maka jelaslah upaya dalam meningkatkan pertumbuhan sektor pertanian dengan jalan memberdayakan dan melakukan fungsi advokasi terhadap petani ini tidak sekedar persoalan bagaimana memenuhi kebutuhan Riau akan bahan pangan. Lebih dari itu sektor pertanian adalah sektor yang paling dianggap penting dan potensial dalam tujuan mengentaskan kemiskinan di Riau
kesehatan anda ada di artikel ini
KESEHATAN ANDA ADA DI ARTIKEL INI
Tahukah Anda? Sebenarnya ada bahan dari alam nan punya khasiat sebagai obat anti alergi dengan menekan kerja histamin saat alergi terjadi. Obat herbal ini dapat ditemukan di sekitar kita. Obat anti alergi alami ini, selain meminimalisasi imbas samping seperti obat farmasi, sama efektifnya buat mengatasi alergi. Macamnya sangat banyak sehingga Anda dapat memilih salah satu bahan buat dijadikan obat anti alergi nan cocok untuk tubuh.Berikut ini berbagai obat anti alergi alami di sekitar kita.
- Bunga chamomile. Bunga nan baunya semerbak harum ini berkhasita menenangkan saraf sekaligus mengatasi penyakit alergi. Bunga dapat dikonsumsi dengan menyeduhkan seperti teh atau dimakan dalam bentuk suplemen.
- Bawang putih ditambah madu. Bumbu dapur ini dapat dipakai buat menghilangkan hidung nan tersumbat sebab alergi. Sementara madu, dipercaya punya kegunaan mengatasi berbagai bentuk alergi. Penyajiannya, hancurkan satu siuang bawang putih dan campurkan dengan dua sendok madu pada segelas kecil air panas. Minum rutin dua kali sehari hingga hidung kembali lega. Kedua bahan ini juga mampu meningkatkan kerja sistem imun.
- Jahe. Umbi nan pedas ini punya zat nan mampu meningkatkan kekebalan tubuh. Maka, jahe juga berkhasiat dalam menurunkan agresi alergi. Obat anti alergi tersebut dapat dikonsumsi dengen dibuat minuman.
- Teh hijau. Jenis teh nan tak melalui proses fermentasi ini punya kegunaan sebagai obat anti alergi. Dalam penyajiannya, seduh teh bersama daun peppermint. Kedua bahan ini selain mengurangi gejala alergi, juga tak membuat kantuk dan melegakan hidung.
- Lapacho (D’Arco). Ramuan bahan ini bisa berfungsi sebagai peningkat kerja sistem imun sekaligus pelawan virus.
- Cuka apel. Cuka ini jika dilarutkan bersama air, dapat menjadi pengganti obat antihistamin. Caranya, didihkan cuka apel dan air pada suatu wadah. Uap nan keluar dari didihan itu dihirup hingga hidung tersumbat lega. Cuka apel sendiri secara generik bisa buat mengobati asam urat, radang sendi, flu, pilek, sinusitis, alergi, dan sebagainya.
- Lemon. Buah masam ini menjadi obat alergi nan baik dengan meramunya bersama madu dan air. Lemon punya kegunaan sebagai anti histamin sebagaimana madu nan juga kerap dipakai buat obat alergi.
- Kunyit. Sudah lama kulit dipercaya buat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Bumbu dapur ini juga bermanfaat buat kesehatan liver (hati). Pemakaiannya dapat dengan dibuat minuman atau dalam bentuk suplemen.
- Lada dan asam. Dua bahan penambah nikmat kuliner ini dapat djadikan obat ati alergi. Caranya, siapkan 50 mg asam ke dalam 250 mL air. Setelah itu, didihkan dan tambahkan sedikit mentega dan bubuk lada hitam setengah sendok teh saja. Setelah selesai, minum ramuan itu.
atikel PSHT
DASAR :
Dalam PSHT kita tidak hanya belajar pencak silat atau berorganisasi
tapi lebih dari itu maka dari kita mengenal Adanya 5 dasar ( PANCA
DASAR PSHT ) , meliputi :
2. Olahraga:
Pengertian olahraga di sini adalah mengolah tubuh / raga dengan gerakan2 pencak silat yang terdapat dalam PSHT. Adapun manfa’at bermain pencak silat:
PSHT tidak mengajarkan beladiri asing, karena pencak silat yang berakar pada budaya asli Indonesia yang tidak kalah mutunya dengan beladiri asing. Dengan demikian PSHT ikut mempertahankhan dan mengembangkan kepribadian bangsa Indonesia.
4. Kesenian
Seni adalah keindahan, dimana kesenian dalam pencak silat dapat berbentuk permainan tunggal , ganda atau massal .
Adapun tujuan seni dalam pencak silat :
Di dalam PSHT, kerohanian sering di sebut dengan ke – SH- an . kerohanian merupakan sumber azasi Tuhan YME untuk mencapai Manusia yang berbudi luhur guna kesempurnaan hidup. Adapun tujuan kerohanian dalam PSHT adalah untuk mendidik anggota PSHT yang berjiwa setia hati agar di dalam menempuh kehidupan ini memperoleh kebahagian dan kesejahteraan lahir batin dunia dan akhirat .
II. TUJUAN PSHT :
1. Mempertebal Rasa Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Membentuk Manusia yang berbudi Luhur, tahu benar dan tahu salah.
3. Menanamkan jiwa kesatria, cinta tanah air dan bangsa Indonesia
4. Mempertinggi seni Pencak silat dengan berpedoman wasiat SH Terate
5. Mempertebal rasa cinta sesama
6. Memperkuat mental spiritual dan fisik warga PSHT khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya.
7. Mempertebal kepercayaan diri bagi setiap warga PSHT atas dasar Kebenaran. Ajaran PSHT
Lewat konsep pembelajaran yang terangkum dalam Panca Dasar tersebut PSHT berupaya membimbing warganya untuk memiliki lima watak dasar yaitu :
Berbudi luhur tahu benar dan salah serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pemberani dan tidak takut mati. Berhadapan dengan masalah kecil dan remeh lebih baik mengalah, baru bertindak jika menghadapi masalah prinsip yang menyangkut harkat dan martabat kemanusiaan. Sederhana. Mamayu Hayuning Bawana (berusaha menjaga kelestarian, kedamaian, dan ketentraman hati) .
III. TRI BHAKTI PSHT: Berbhakti kepada Tuhan YME Berbhakti kepada orangtua Berbhakti kepada Guru atau Pelatih Melengkapi eksistensi sebagai organisasi cinta perdamaian, PSHT memformat warganya lewat beberapa butir falsafat perjuangan hidup, antara lain:
BERBUDI LUHUR TAHU BENAR DAN SALAH SERTA BERTAQWA TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA.
IV. ; TRI TUNGGAL PSHT: Cerdas: apabila diberi materi senam,jurus dll..cepat nyambung/tanggap. Tangkas Apabila di beri tekhnik beladiri dipergunakan dengan baik dan benar pada waktu sambung. Tabah: Apabila mendapat cobaan kita terima dengan tabah dan ikhlas.
V. LARANGAN-LARANGAN SH TERATE Tidak boleh mendirikan latihan tanpa se izin pelatih sesepuh atau pengurus. Tidak boleh sombong Tidak boleh merusak pager ayu Tidak boleh merusak pupus ijo/Turus ijo Tidak boleh berkelahi sesama warga sh terate
VI. KEWAJIBAN SH TERATE TERHADAP LINGKUNGAN DAN MASYARAKAT. PEMBERANI DAN TIDAK TAKUT MATI BERHADAPAN DENGAN MASALAH REMEH/KECIL MENGALAH DAN BARU BERTINDAK KALAU MENGHADAPI MASALAH YANG PRINSIP YANG MENYANGKUT HARKAT DAN MARTABAT KEMANUSIAAN SEDERHANA MEMAYU HAYUNING BAWONO. (BERUSAHA MENJAGA KELESTARIAN DAN KETENTRAMAN DUNIA ) SEPIRO GEDENE SENGSORO YEN TINOMPO AMUNG DADI COBA. (SEBAIK BAIKNYA SESEORANG JIKA MEMBERIKAN PERTOLONGAN DENGAN IKHLAS TANPA PAMRIH, DAN TIDAK PERLU DIKETAHUI OLEH ORANG LAIN ) OJO WATON NGOMONG YEN NGOMONG NGANGGO WATON ( JANGAN ASAL BERBICARA TAPI BERBICARALAH DENGAN DASAR OJO GAWE LARANE ING LIYAN ,OPO OLONE GAWE SENENGE ING LIYAN (JANGAN SUKA BERBUAT JELEK DENGAN SESAMA, BERBUAT KEBAJIKAN PADA SESAMA ) OJO SOK RUMONGSO BISO, NANGING SING BISO RUMONGSO (JANGAN MERASA DIRI PALING SUPER,TAPI SADAR DIRI DAN SADAR AKAN KEBERADAAN ORANG LAIN ) NGUNDUH WOHING PAKARTI, SOPO NANDUR MESTI NGUNDUH ( SEGALA DARMA PASTI AKAN BERBUAH,APAPUN PERBUATAN YANG KITA LAKUKAN PASTI AKAN KEMBALI PADA DIRI KITA SENDIRI Bertaqwa kepada tuhan YME Menjaga nama baik organisasi SH Terate Bersikap kesatria & teguh pendiriannya dalam kebenaran. Merendah diri, ( lembah manah ) Bersikap ramah tamah & sopan santun Tenggang rasa/tepo seliro Memberi contoh baik kepada masyarakat Berani karena benar takut karena salah Bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri Suka menolong, kepada masyarakat yang membutuhkan bantuannya. Tidak membuat orang lain merasa sakit hati, resah, gelisah, was-was dll. Menjaga Lingkungannya agar masyarkat merasa, Aman, Tenteram, Terlindungi dengan keberadaan kita.
VII. SIFAT-SIFAT ORANG/WARGA SH TERATE :
SUSILA, SETIA, SENTOSA, SABAR DAN BENAR ORA SAMARAN, ORA GUMUNAN, ORA KAGETAN TIDAK TAKUT RESIKONYA BILA BERLANDASKAN KEBENARAN. TABAH DALAM SEGALA COBAAN DAN PENDERITAAN. PERAMAH, MENCINTAI SESAMANYA. BERJIWA BESAR, KESATRIA, DAN BERBUDI LUHUR.
Catatan :
SUSILA, artinya : Sopan santun, Ramah tamah dimanapun, menghormati sesama manusia dan tidak melanggar Hukum
SETIA, artinya : Harus setia pada janji yang diucapkan, setia kejujurannya serta bertanggung jawab atas segala perbuatan yang dilakukannya.
SENTOSA artinya : Kuat lahir batinnya, tidak gentar menghadapi cobaan terhadap dirinya, dan Teguh pendiriannya.
SABAR artinya : Tidak tergesa-gesa dalam segala hal, pikir masak-masak sebelum dilakukan dalam menghadapi persoalan yang besar, rumit, kita lakukan dengan kepala dingin.
BENAR artinya :Sebelum melakukan/mengerjakan sesuatu pikir dahulu kebenarannya, diyakini, dilihat dengan panca indera.
VIII. BUKTI PERSAUDARAAN :
Berjabatan tangan, bila berjumpa dengan warga / siswa dimana saja. Hormat menghormati sesama warga muda dan tua untuk menjaga kesopanan. Saling Tolong menolong sesame tidak membeda-bedakan demi persaudaraan. Adanya sambung anggota/warga, demi mempererat persaudaraan di PSHT. Tidak boleh DENDAM lahir batin.
IX. TUJUAN MASUK PSHT :
1. Ingin menjadi Warga PSHT yang sesungguhnya.
2. Ingin mengetahui/belajar lebih dalam tentang Pencak silat yang diajarkan di PSHT
3. Ingin mengetahui seperti yang sudah menjadi warga PSHT yang sesungguhnya.,
- Persaudaraan.
- Olahraga
- Beladiri
- Kesenian.
- Kerohanian/Ke–SH–an.
- Persaudaraan :
2. Olahraga:
Pengertian olahraga di sini adalah mengolah tubuh / raga dengan gerakan2 pencak silat yang terdapat dalam PSHT. Adapun manfa’at bermain pencak silat:
- Memperbaiki suasana hati.
- Menumbuhkhan rasa percaya diri
- Mengurangi stress
- Menguatkan otot tubuh .
- Membantu proses metabolisme dalam tubuh.
- Membina kekuatan, kecepatan, ketepatan dan keseimbangan .
PSHT tidak mengajarkan beladiri asing, karena pencak silat yang berakar pada budaya asli Indonesia yang tidak kalah mutunya dengan beladiri asing. Dengan demikian PSHT ikut mempertahankhan dan mengembangkan kepribadian bangsa Indonesia.
4. Kesenian
Seni adalah keindahan, dimana kesenian dalam pencak silat dapat berbentuk permainan tunggal , ganda atau massal .
Adapun tujuan seni dalam pencak silat :
- Memelihara kaidah pencak silat yang baik dengan menumbuhkan kelenturan, keluwesan dan keindahan gerakan yang di hubungkan dengan keserasian irama.
- Sebagai latihan dalam pengembangan aspek keserasian dan keselarasan yang diharapkan dapat berpengaruh dalam sikap dan perilaku hidupnya.
Di dalam PSHT, kerohanian sering di sebut dengan ke – SH- an . kerohanian merupakan sumber azasi Tuhan YME untuk mencapai Manusia yang berbudi luhur guna kesempurnaan hidup. Adapun tujuan kerohanian dalam PSHT adalah untuk mendidik anggota PSHT yang berjiwa setia hati agar di dalam menempuh kehidupan ini memperoleh kebahagian dan kesejahteraan lahir batin dunia dan akhirat .
II. TUJUAN PSHT :
1. Mempertebal Rasa Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Membentuk Manusia yang berbudi Luhur, tahu benar dan tahu salah.
3. Menanamkan jiwa kesatria, cinta tanah air dan bangsa Indonesia
4. Mempertinggi seni Pencak silat dengan berpedoman wasiat SH Terate
5. Mempertebal rasa cinta sesama
6. Memperkuat mental spiritual dan fisik warga PSHT khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya.
7. Mempertebal kepercayaan diri bagi setiap warga PSHT atas dasar Kebenaran. Ajaran PSHT
Lewat konsep pembelajaran yang terangkum dalam Panca Dasar tersebut PSHT berupaya membimbing warganya untuk memiliki lima watak dasar yaitu :
Berbudi luhur tahu benar dan salah serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pemberani dan tidak takut mati. Berhadapan dengan masalah kecil dan remeh lebih baik mengalah, baru bertindak jika menghadapi masalah prinsip yang menyangkut harkat dan martabat kemanusiaan. Sederhana. Mamayu Hayuning Bawana (berusaha menjaga kelestarian, kedamaian, dan ketentraman hati) .
III. TRI BHAKTI PSHT: Berbhakti kepada Tuhan YME Berbhakti kepada orangtua Berbhakti kepada Guru atau Pelatih Melengkapi eksistensi sebagai organisasi cinta perdamaian, PSHT memformat warganya lewat beberapa butir falsafat perjuangan hidup, antara lain:
BERBUDI LUHUR TAHU BENAR DAN SALAH SERTA BERTAQWA TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA.
IV. ; TRI TUNGGAL PSHT: Cerdas: apabila diberi materi senam,jurus dll..cepat nyambung/tanggap. Tangkas Apabila di beri tekhnik beladiri dipergunakan dengan baik dan benar pada waktu sambung. Tabah: Apabila mendapat cobaan kita terima dengan tabah dan ikhlas.
V. LARANGAN-LARANGAN SH TERATE Tidak boleh mendirikan latihan tanpa se izin pelatih sesepuh atau pengurus. Tidak boleh sombong Tidak boleh merusak pager ayu Tidak boleh merusak pupus ijo/Turus ijo Tidak boleh berkelahi sesama warga sh terate
VI. KEWAJIBAN SH TERATE TERHADAP LINGKUNGAN DAN MASYARAKAT. PEMBERANI DAN TIDAK TAKUT MATI BERHADAPAN DENGAN MASALAH REMEH/KECIL MENGALAH DAN BARU BERTINDAK KALAU MENGHADAPI MASALAH YANG PRINSIP YANG MENYANGKUT HARKAT DAN MARTABAT KEMANUSIAAN SEDERHANA MEMAYU HAYUNING BAWONO. (BERUSAHA MENJAGA KELESTARIAN DAN KETENTRAMAN DUNIA ) SEPIRO GEDENE SENGSORO YEN TINOMPO AMUNG DADI COBA. (SEBAIK BAIKNYA SESEORANG JIKA MEMBERIKAN PERTOLONGAN DENGAN IKHLAS TANPA PAMRIH, DAN TIDAK PERLU DIKETAHUI OLEH ORANG LAIN ) OJO WATON NGOMONG YEN NGOMONG NGANGGO WATON ( JANGAN ASAL BERBICARA TAPI BERBICARALAH DENGAN DASAR OJO GAWE LARANE ING LIYAN ,OPO OLONE GAWE SENENGE ING LIYAN (JANGAN SUKA BERBUAT JELEK DENGAN SESAMA, BERBUAT KEBAJIKAN PADA SESAMA ) OJO SOK RUMONGSO BISO, NANGING SING BISO RUMONGSO (JANGAN MERASA DIRI PALING SUPER,TAPI SADAR DIRI DAN SADAR AKAN KEBERADAAN ORANG LAIN ) NGUNDUH WOHING PAKARTI, SOPO NANDUR MESTI NGUNDUH ( SEGALA DARMA PASTI AKAN BERBUAH,APAPUN PERBUATAN YANG KITA LAKUKAN PASTI AKAN KEMBALI PADA DIRI KITA SENDIRI Bertaqwa kepada tuhan YME Menjaga nama baik organisasi SH Terate Bersikap kesatria & teguh pendiriannya dalam kebenaran. Merendah diri, ( lembah manah ) Bersikap ramah tamah & sopan santun Tenggang rasa/tepo seliro Memberi contoh baik kepada masyarakat Berani karena benar takut karena salah Bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri Suka menolong, kepada masyarakat yang membutuhkan bantuannya. Tidak membuat orang lain merasa sakit hati, resah, gelisah, was-was dll. Menjaga Lingkungannya agar masyarkat merasa, Aman, Tenteram, Terlindungi dengan keberadaan kita.
VII. SIFAT-SIFAT ORANG/WARGA SH TERATE :
SUSILA, SETIA, SENTOSA, SABAR DAN BENAR ORA SAMARAN, ORA GUMUNAN, ORA KAGETAN TIDAK TAKUT RESIKONYA BILA BERLANDASKAN KEBENARAN. TABAH DALAM SEGALA COBAAN DAN PENDERITAAN. PERAMAH, MENCINTAI SESAMANYA. BERJIWA BESAR, KESATRIA, DAN BERBUDI LUHUR.
Catatan :
SUSILA, artinya : Sopan santun, Ramah tamah dimanapun, menghormati sesama manusia dan tidak melanggar Hukum
SETIA, artinya : Harus setia pada janji yang diucapkan, setia kejujurannya serta bertanggung jawab atas segala perbuatan yang dilakukannya.
SENTOSA artinya : Kuat lahir batinnya, tidak gentar menghadapi cobaan terhadap dirinya, dan Teguh pendiriannya.
SABAR artinya : Tidak tergesa-gesa dalam segala hal, pikir masak-masak sebelum dilakukan dalam menghadapi persoalan yang besar, rumit, kita lakukan dengan kepala dingin.
BENAR artinya :Sebelum melakukan/mengerjakan sesuatu pikir dahulu kebenarannya, diyakini, dilihat dengan panca indera.
VIII. BUKTI PERSAUDARAAN :
Berjabatan tangan, bila berjumpa dengan warga / siswa dimana saja. Hormat menghormati sesama warga muda dan tua untuk menjaga kesopanan. Saling Tolong menolong sesame tidak membeda-bedakan demi persaudaraan. Adanya sambung anggota/warga, demi mempererat persaudaraan di PSHT. Tidak boleh DENDAM lahir batin.
IX. TUJUAN MASUK PSHT :
1. Ingin menjadi Warga PSHT yang sesungguhnya.
2. Ingin mengetahui/belajar lebih dalam tentang Pencak silat yang diajarkan di PSHT
3. Ingin mengetahui seperti yang sudah menjadi warga PSHT yang sesungguhnya.,
Sejarah PSHT
SEJARAH PSHT
Manusia dapat dihancurkan
Manusia dapat dimatikan
akan tetapi manusia tidak dapat dikalahkan
selama manusia itu setia pada hatinya
atau ber-SH pada dirinya sendiri
Falsafah Persaudaraan Setia Hati Terate itu ternyata sampai sekarang tetap bergaung dan berhasil melambungkan PSHT sebagai sebuah organisasi yang berpangkal pada “persaudaraan” yang kekal dan abadi.
Adalah Ki Hadjar Hardjo Oetomo, lelaki kelahiran Madiun pada tahun 1890. Karena ketekunannya mengabdi pada gurunya, yakni Ki Ngabehi Soerodiwiryo, terakhir ia pun mendapatkan kasih berlebih dan berhasil menguasai hampir seluruh ilmu sang guru hingga ia berhak menyandang predikat pendekar tingkat III dalam tataran ilmu Setia Hati (SH). Itu terjadi di desa Winongo saat bangsa Belanda mencengkeramkan kuku jajahannya di Indonesia.
Sebagai seorang pendekar, Ki Hadjar Hardjo Oetomo pun berkeinginan luhur untuk mendarmakan ilmu yang dimilikinya kepada orang lain. Untuk kebaikan sesama. Untuk keselamatan sesama. Untuk keselamatan dunia. Tapi jalan yang dirintis ternyata tidak semulus harapannya. Jalan itu berkelok penuh dengan aral rintangan. Terlebih saat itu jaman penjajahan. Ya, sampai Ki Hadjar sendiri terpaksa harus magang menjadi guru pada sekolah dasar di benteng Madiun, sesuai beliau menamatkan bangku sekolahnya. Tidak betah menjadi guru, Ki Hadjar beralih profesi sebagai Leerling Reambate di SS (PJKA/Kereta Api Indonesia saat ini – red) Bondowoso, Panarukan, dan Tapen.
Memasuki tahun 1906 terdorong oleh semangat pemberontakannya terhadap Negara Belanda – karena atasan beliau saat itu banyak yang asli Belanda -, Ki Hadjar keluar lagi dan melamar jadi mantri di pasar Spoor Madiun. Empat bulan berikutnya ia ditempatkan di Mlilir dan berhasil diangkat menjadi Ajund Opsioner pasar Mlilir, Dolopo, Uteran dan Pagotan.
Tapi lagi-lagi Ki Hadjar didera oleh semangat berontakannya. Menginjak tahun 1916 ia beralih profesi lagi dan bekerja di Pabrik gula Rejo Agung Madiun. Disinipun Ki Hadjar hanya betah untuk sementara waktu. Tahun 1917 ia keluar lagi dan bekerja di rumah gadai, hingga beliau bertemu dengan seorang tetua dari Tuban yang kemudian memberi pekerjaan kepadanya di stasion Madiun sebagai pekerja harian.
Dalam catatan acak yang berhasil dihimpun, di tempat barunya ini Ki Hadjar berhasil mendirikan perkumpulan “Harta Jaya” semacam perkumpulan koperasi guna melindungi kaumnya dari tindasan lintah darat. Tidak lama kemudian ketika VSTP (Persatuan Pegawai Kereta Api) lahir, nasib membawanya ke arah keberuntungan dan beliau diangkat menjadi Hoof Komisaris Madiun.
Senada dengan kedudukan yang disandangnya, kehidupannya pun bertambah membaik. Waktunya tidak sesempit seperti dulu-dulu lagi, saat beliau belum mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Dalam kesenggangan waktu yang dimiliki, Ki Hadjar berusaha menambah ilmunya dan nyantrik pada Ki Ngabehi Soerodiwiryo.
Data yang cukup bisa dipertanggungjawabkan menyebutkan dalam tahun-tahun inilah Setia Hati (SH) mulai disebut-sebut untuk mengganti nama dari sebuah perkumpulan silat yang semula bernama “Djojo Gendilo Cipto Mulyo”.
Masuk Sarikat Islam.
Memasuki tahun 1922, jiwa pemberontakan Ki Hadjar membara lagi dan beliau bergabung dengan Sarikat Islam (SI), untuk bersama-sama mengusir negara penjajah, malah beliau sendiri sempat ditunjuk sebagai pengurus. Sedangkan di waktu senggang, ia tetap mendarmakan ilmunya dan berhasil mendirikan perguruan silat yang diberi nama SH Pencak Spor Club. Tepatnya di desa Pilangbangau – Kodya Madiun Jawa Timur, kendati tidak berjalan lama karena tercium Belanda dan dibubarkan.
Namun demikian semangat Ki Hadjar bukannya nglokro (melemah), tapi malah semakin berkobar-kobar. Kebenciannya kepada negara penjajah kian hari kian bertambah. Tipu muslihatpun dijalankan. Untuk mengelabuhi Belanda, SH Pencak Sport Club yang dibubarkan Belanda, diam-diam dirintis kembali dengan siasat menghilangkan kata “Pencak” hingga tinggal “SH Sport Club”. Rupanya nasib baik berpihak kepada Ki Hadjar. Muslihat yang dijalankan berhasil, terbukti Belanda membiarkan kegiatannya itu berjalan sampai beliau berhasil melahirkan murid pertamanya yakni, Idris dari Dandang Jati Loceret Nganjuk, lalu Mujini, Jayapana dan masih banyak lagi yang tersebar sampai Kertosono, Jombang, Ngantang, Lamongan, Solo dan Yogyakarta.
Ditangkap Belanda.
Demikianlah, hingga bertambah hari, bulan dan tahun, murid-murid Ki Hadjar pun kian bertambah. Kesempatan ini digunakan oleh Ki Hadjar guna memperkokoh perlawanannya dalam menentang penjajah Belanda. Sayang, pada tahun 1925 Belanda mencium jejaknya dan Ki Hadjar Hardjo Oetomo ditangkap lalu dimasukkan dalam penjara Madiun.
Pupuskah semangat beliau ? Ternyata tidak. Bahkan semakin menggelegak. Dengan diam-diam beliau berusaha membujuk rekan senasib yang ditahan di penjara untuk mengadakan pemberontakan lagi. Sayangnya sebelum berhasil, lagi-lagi Belanda mencium gelagatnya. Untuk tindakan pengamanan, Ki Hadjar pun dipindah ke penjara Cipinang dan seterusnya dipindah di penjara Padang Panjang Sumatera. Ki Hadjar baru bisa menghirup udara kebebasan setelah lima tahun mendekam di penjara dan kembali lagi ke kampung halamannya, yakni Pilangbangau, Madiun.
Selang beberapa bulan, setelah beliau menghirup udara kebebasan dan kembali ke kampung halaman, kegiatan yang sempat macet, mulai digalakan lagi. Dengan tertatih beliau terus memacu semangat dan mengembangkan sayapnya. Memasuki tahun 1942 bertepatan dengan datangnya Jepang ke Indonesia SH Pemuda Sport Club diganti nama menjadi “SH Terate”. Konon nama ini diambil setelah Ki Hadjar mempertimbangkan inisiatif dari salah seorang muridnya Soeratno Soerengpati. Beliau merupakan salah seorang tokoh Indonesia Muda.
Selang enam tahun kemudian yaitu tahun 1948 SH Terate mulai berkembang merambah ke segenap penjuru. Ajaran SH Terate pun mulai dikenal oleh masyarakat luas. Dan jaman kesengsaraanpun sudah berganti. Proklamasi kemerdekaan RI yang dikumandangkan oleh Soekarno-Hatta dalam tempo singkat telah membawa perubahan besar dalam segala aspek kehidupan. Termasuk juga didalamnya, kebebasan untuk bertindak dan berpendapat. Atas prakarsa Soetomo Mangku Negoro, Darsono, serta saudara seperguruan lainnya diadakan konferensi di Pilangbangau (di rumah Alm Ki Hadjar Hardjo Oetomo). Dari konferensi itu lahirlah ide-ide yang cukup bagus, yakni SH Terate yang semenjak berdirinya berstatus “Perguruan Pencak Silat” dirubah menjadi organisasi “Persaudaraan Setia Hati Terate”. Selanjutnya Soetomo Mangkudjajo diangkat menjadi ketuanya dan Darsono menjadi wakil ketua.
Tahun 1950, karena Soetomo Mangkudjojo pindah ke Surabaya, maka ketuanya diambil alih oleh Irsad. Pada tahun ini pula Ki Hadjar Hardjo Oetomo adalah seorang tokoh pendiri PSHT, mendapatkan pengakuan dari pemerintah Pusat dan ditetapkan sebagai “Pahlawan Perintis Kemerdekaan” atas jasa-jasa beliau dalam perjuangan menentang penjajah Belanda.
Manusia dapat dihancurkan
Manusia dapat dimatikan
akan tetapi manusia tidak dapat dikalahkan
selama manusia itu setia pada hatinya
atau ber-SH pada dirinya sendiri
Falsafah Persaudaraan Setia Hati Terate itu ternyata sampai sekarang tetap bergaung dan berhasil melambungkan PSHT sebagai sebuah organisasi yang berpangkal pada “persaudaraan” yang kekal dan abadi.
Adalah Ki Hadjar Hardjo Oetomo, lelaki kelahiran Madiun pada tahun 1890. Karena ketekunannya mengabdi pada gurunya, yakni Ki Ngabehi Soerodiwiryo, terakhir ia pun mendapatkan kasih berlebih dan berhasil menguasai hampir seluruh ilmu sang guru hingga ia berhak menyandang predikat pendekar tingkat III dalam tataran ilmu Setia Hati (SH). Itu terjadi di desa Winongo saat bangsa Belanda mencengkeramkan kuku jajahannya di Indonesia.
Sebagai seorang pendekar, Ki Hadjar Hardjo Oetomo pun berkeinginan luhur untuk mendarmakan ilmu yang dimilikinya kepada orang lain. Untuk kebaikan sesama. Untuk keselamatan sesama. Untuk keselamatan dunia. Tapi jalan yang dirintis ternyata tidak semulus harapannya. Jalan itu berkelok penuh dengan aral rintangan. Terlebih saat itu jaman penjajahan. Ya, sampai Ki Hadjar sendiri terpaksa harus magang menjadi guru pada sekolah dasar di benteng Madiun, sesuai beliau menamatkan bangku sekolahnya. Tidak betah menjadi guru, Ki Hadjar beralih profesi sebagai Leerling Reambate di SS (PJKA/Kereta Api Indonesia saat ini – red) Bondowoso, Panarukan, dan Tapen.
Memasuki tahun 1906 terdorong oleh semangat pemberontakannya terhadap Negara Belanda – karena atasan beliau saat itu banyak yang asli Belanda -, Ki Hadjar keluar lagi dan melamar jadi mantri di pasar Spoor Madiun. Empat bulan berikutnya ia ditempatkan di Mlilir dan berhasil diangkat menjadi Ajund Opsioner pasar Mlilir, Dolopo, Uteran dan Pagotan.
Tapi lagi-lagi Ki Hadjar didera oleh semangat berontakannya. Menginjak tahun 1916 ia beralih profesi lagi dan bekerja di Pabrik gula Rejo Agung Madiun. Disinipun Ki Hadjar hanya betah untuk sementara waktu. Tahun 1917 ia keluar lagi dan bekerja di rumah gadai, hingga beliau bertemu dengan seorang tetua dari Tuban yang kemudian memberi pekerjaan kepadanya di stasion Madiun sebagai pekerja harian.
Dalam catatan acak yang berhasil dihimpun, di tempat barunya ini Ki Hadjar berhasil mendirikan perkumpulan “Harta Jaya” semacam perkumpulan koperasi guna melindungi kaumnya dari tindasan lintah darat. Tidak lama kemudian ketika VSTP (Persatuan Pegawai Kereta Api) lahir, nasib membawanya ke arah keberuntungan dan beliau diangkat menjadi Hoof Komisaris Madiun.
Senada dengan kedudukan yang disandangnya, kehidupannya pun bertambah membaik. Waktunya tidak sesempit seperti dulu-dulu lagi, saat beliau belum mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Dalam kesenggangan waktu yang dimiliki, Ki Hadjar berusaha menambah ilmunya dan nyantrik pada Ki Ngabehi Soerodiwiryo.
Data yang cukup bisa dipertanggungjawabkan menyebutkan dalam tahun-tahun inilah Setia Hati (SH) mulai disebut-sebut untuk mengganti nama dari sebuah perkumpulan silat yang semula bernama “Djojo Gendilo Cipto Mulyo”.
Masuk Sarikat Islam.
Memasuki tahun 1922, jiwa pemberontakan Ki Hadjar membara lagi dan beliau bergabung dengan Sarikat Islam (SI), untuk bersama-sama mengusir negara penjajah, malah beliau sendiri sempat ditunjuk sebagai pengurus. Sedangkan di waktu senggang, ia tetap mendarmakan ilmunya dan berhasil mendirikan perguruan silat yang diberi nama SH Pencak Spor Club. Tepatnya di desa Pilangbangau – Kodya Madiun Jawa Timur, kendati tidak berjalan lama karena tercium Belanda dan dibubarkan.
Namun demikian semangat Ki Hadjar bukannya nglokro (melemah), tapi malah semakin berkobar-kobar. Kebenciannya kepada negara penjajah kian hari kian bertambah. Tipu muslihatpun dijalankan. Untuk mengelabuhi Belanda, SH Pencak Sport Club yang dibubarkan Belanda, diam-diam dirintis kembali dengan siasat menghilangkan kata “Pencak” hingga tinggal “SH Sport Club”. Rupanya nasib baik berpihak kepada Ki Hadjar. Muslihat yang dijalankan berhasil, terbukti Belanda membiarkan kegiatannya itu berjalan sampai beliau berhasil melahirkan murid pertamanya yakni, Idris dari Dandang Jati Loceret Nganjuk, lalu Mujini, Jayapana dan masih banyak lagi yang tersebar sampai Kertosono, Jombang, Ngantang, Lamongan, Solo dan Yogyakarta.
Ditangkap Belanda.
Demikianlah, hingga bertambah hari, bulan dan tahun, murid-murid Ki Hadjar pun kian bertambah. Kesempatan ini digunakan oleh Ki Hadjar guna memperkokoh perlawanannya dalam menentang penjajah Belanda. Sayang, pada tahun 1925 Belanda mencium jejaknya dan Ki Hadjar Hardjo Oetomo ditangkap lalu dimasukkan dalam penjara Madiun.
Pupuskah semangat beliau ? Ternyata tidak. Bahkan semakin menggelegak. Dengan diam-diam beliau berusaha membujuk rekan senasib yang ditahan di penjara untuk mengadakan pemberontakan lagi. Sayangnya sebelum berhasil, lagi-lagi Belanda mencium gelagatnya. Untuk tindakan pengamanan, Ki Hadjar pun dipindah ke penjara Cipinang dan seterusnya dipindah di penjara Padang Panjang Sumatera. Ki Hadjar baru bisa menghirup udara kebebasan setelah lima tahun mendekam di penjara dan kembali lagi ke kampung halamannya, yakni Pilangbangau, Madiun.
Selang beberapa bulan, setelah beliau menghirup udara kebebasan dan kembali ke kampung halaman, kegiatan yang sempat macet, mulai digalakan lagi. Dengan tertatih beliau terus memacu semangat dan mengembangkan sayapnya. Memasuki tahun 1942 bertepatan dengan datangnya Jepang ke Indonesia SH Pemuda Sport Club diganti nama menjadi “SH Terate”. Konon nama ini diambil setelah Ki Hadjar mempertimbangkan inisiatif dari salah seorang muridnya Soeratno Soerengpati. Beliau merupakan salah seorang tokoh Indonesia Muda.
Selang enam tahun kemudian yaitu tahun 1948 SH Terate mulai berkembang merambah ke segenap penjuru. Ajaran SH Terate pun mulai dikenal oleh masyarakat luas. Dan jaman kesengsaraanpun sudah berganti. Proklamasi kemerdekaan RI yang dikumandangkan oleh Soekarno-Hatta dalam tempo singkat telah membawa perubahan besar dalam segala aspek kehidupan. Termasuk juga didalamnya, kebebasan untuk bertindak dan berpendapat. Atas prakarsa Soetomo Mangku Negoro, Darsono, serta saudara seperguruan lainnya diadakan konferensi di Pilangbangau (di rumah Alm Ki Hadjar Hardjo Oetomo). Dari konferensi itu lahirlah ide-ide yang cukup bagus, yakni SH Terate yang semenjak berdirinya berstatus “Perguruan Pencak Silat” dirubah menjadi organisasi “Persaudaraan Setia Hati Terate”. Selanjutnya Soetomo Mangkudjajo diangkat menjadi ketuanya dan Darsono menjadi wakil ketua.
Tahun 1950, karena Soetomo Mangkudjojo pindah ke Surabaya, maka ketuanya diambil alih oleh Irsad. Pada tahun ini pula Ki Hadjar Hardjo Oetomo adalah seorang tokoh pendiri PSHT, mendapatkan pengakuan dari pemerintah Pusat dan ditetapkan sebagai “Pahlawan Perintis Kemerdekaan” atas jasa-jasa beliau dalam perjuangan menentang penjajah Belanda.
Langganan:
Postingan (Atom)